1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan
merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian pencapaian
kompetensi peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian pencapaian
kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan
sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001).
Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta
didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan
penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan
kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman
penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi
pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013.
2.
Cakupan Penilaian Pengetahuan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dalam lampirannya menuliskan
bahwa untuk semua mata pelajaran di SMP, Kompetensi Inti yang harus dimiliki
oleh peserta didik pada ranah pengetahuan adalah memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
a.
Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual berisi konvensi
(kesepakatan) dari elemen-elemen dasar berupa
istilah atau simbol
(notasi) dalam rangka memperlancar pembicaraan dalam suatu bidang disiplin ilmu
atau mata pelajaran (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah,
pengetahuan khusus dan elemen-elemennya berkenaan dengan pengetahuan tentang
peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan sebagainya. Sebagai
contoh dari pengetahuan faktual adalah sebagai berikut:
1)
pengetahuan
tentang langit, bumi, dan matahari;
2)
pengetahuan
tentang fakta-fakta mengenai kebudayaan dan pranata sosial;
3)
pengetahuan
tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan jurnal;
4)
pengetahuan
tentang simbol-simbol dalam peta;
5)
pengetahuan
tentang matahari yang mengeluarkan sinar panas;
6)
pengetahuan
tentang fakta-fakta yang penting dalam bidang kesehatan;
7)
pengetahuan
tentang desa dan kota;
8)
pengetahuan
tentang bola dan bentuk peralatan olahraga lainnya;
9)
pengetahuan
tentang berbagai tindakan kriminal di masyarakat;
10)
lambang-lambang dalam matematika
seperti, lambang
“5”, “+”, “ÃŽ”, dan “È”;
11)
pengetahuan
tentang berbagai bentuk lukisan yang dipamerkan.
b.
Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual memuat ide (gagasan) dalam
suatu disiplin ilmu yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu
objek itu contoh atau bukan contoh, juga mengelompokkan (mengkategorikan)
berbagai objek. Pengetahuan konseptual meliputi prinsip
(kaidah), hukum, teorema, atau rumus yang saling berkaitan dan terstruktur
dengan baik
(Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum,
pengetahuan teori, model, dan struktur. Contoh pengembangan konsep yang relevan
misalnya sebagai berikut:
1) pengetahuan tentang teori evolusi dan rotasi bumi;
2) pengetahuan tentang macam-macam hubungan interaksi
dan sistem sosial;
3) pengetahuan tentang struktur kalimat yang benar
dan bagian-bagiannya;
4) pengetahuan tentang fungsi peta dalam geografi;
5) pengetahuan tentang hukum-hukum fisika dasar;
6) pengetahuan tentang makanan sehat;
7) pengetahuan tentang prinsip-prinsip pemerintahan
desa;
8) pengetahuan tentang prinsip-prinsip pertandingan
dan perlombaan dalam olahraga;
9) pengetahuan tentang dasar-dasar pengembangan
karakter mulia;
10) pengetahuan tentang penjumlahan dan pengurangan;
11)
pengetahuan
tentang prinsip-prinsip dasar melukis.
c.
Pengetahuan
Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana urutan
langkah-langkah dalam melakukan sesuatu. Pengetahuan
prosedural meliputi pengetahuan dari umum ke khusus dan algoritma, pengetahuan
metode dan teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan
prosedur yang tepat (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Contoh pengetahuan prosedural antara lain sebagai berikut:
1)
pengetahuan
tentang prosedur pemanfaatan panas matahari sebagai sumber tenaga;
2)
pengetahuan
tentang prosedur pendirian organisasi sosial;
3)
pengetahuan
tentang mengartikan kata yang didasarkan pada analisis struktur kalimat;
4)
pengetahuan
tentang langkah-langkah pembuatan gambar peta;
5)
pengetahuan
tentang langkah-langkah pengukuran tegangan listrik;
6)
pengetahuan
tentang pola makan yang baik dan sehat;
7)
pengetahuan
tentang tata cara pemilihan kepala desa;
8)
pengetahuan
tentang langkah-langkah yang benar dalam start pada nomor lari dan nomor jalan;
9)
pengetahuan
tentang langkah-langkah pengembangan karakter mulia bagi peserta didik di
sekolah;
10) pengetahuan tentang langkah-langkah penjumlahan
bilangan yang terdiri atas tiga angka;
11) pengetahuan tentang teknik-teknik penerapan dan
pembuatan karya lukis menggunakan cat air di atas kanvas.
3. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
Indikator
pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata pelajaran.
Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di dalam
KD dan indikator pencapaian kompetensi
yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan
untuk penentuan item tes (pertanyaan/soal), seperti dicontohkan
pada tabel berikut (Morrison, et.al., 2011):
Tabel
1. Kata Kerja Operasional pada Indikator
Tujuan yang Diukur
|
Kata Kerja yang Biasa Digunakan
|
Kemampuan mengingat
|
·
sebutkan
·
berilah label
·
cocokkanlah
·
berilah nama
·
buatlah urutan
·
apa
·
kapan
·
di manakah
·
berilah contoh
·
tirukanlah
·
pasangkanlah
|
Kemampuan memahami
|
·
buatlah
penggolongan
·
gambarkan
·
buatlah
ulasan
·
jelaskan
·
ekspresikan
·
kenalilah
ciri
·
tunjukkan
·
temukan
·
buatlah
laporan
·
kemukakan
·
buatlah
tinjauan
·
pilihlah
·
ceritakan
|
Kemampuan menerapkan
pengetahuan (aplikasi)
|
·
terapkan
·
pilihlah
·
demonstrasikan
·
peragakan
·
tuliskan penjelasan
·
buatlah penafsiran
·
tuliskan operasi
·
praktikkan
·
tulislah rancangan persiapan
·
buatlah jadwal
·
buatlah sketsa
·
buatlah pemecahan masalah
·
gunakanlah
|
Kemampuan menganalisis
|
·
tuliskan penilaianmu
·
buatlah suatu perhitungan
·
buatlah suatu pengelompokan
·
tentukan kategori yang
dipakai
·
bandingkan
·
bedakan
·
buatlah suatu diagram
·
buatlah
inventarisasi
·
periksalah
·
lakukan pengujian
|
Kemampuan
mengevaluasi
|
·
buatlah suatu penilaian
·
tuliskan argumentasi atau
alasan
·
jelaskan apa alasan memilih
·
buatlah suatu perbandingan
·
jelaskan alasan pembelaan
·
tuliskan prakiraan
·
ramalkan apa yang akan
terjadi
·
bagaimanakah laju peristiwa
|
Kemampuan merancang
|
·
kumpulkan
·
susunlah
·
buatlah disain (rancangan)
·
rumuskan
·
buatlah usulan bagaimana
mengelola
·
aturlah
·
rencanakan
·
buatlah suatu persiapan
·
buatlah suatu usulan
·
tulislah ulasan
|
Selamjutnya
disajikan contoh-contoh indikator yang dapat dikembangkan
berdasarkan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013.
Tabel 2. Pengembangan Indikator dari KD
No.
|
Mata Pelajaran
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
(Islam)
|
3.1 Memahami makna
al-Asmaul-Husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
|
3.1.1 Menjelaskan makna kata-kata al-Asmaul-Husna:
Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan
al-Bashir.
|
(Kristen)
|
3.1 Menjelaskan Allah
mengampuni dan menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus.
|
3.1.1 Menjelaskan makna Allah
mengampuni manusia melalui Yesus Kristus.
|
(Katolik)
|
3.1 Menemukan keunikan diri
sebagai citra Allah yang baik adanya.
|
3.1.1 Menemukan keunikan diri
manusia sebagai citra Allah melalui keindahan kondisi fisiknya.
|
(Hindu)
|
3.1 Memahami konsepsi
Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu.
|
3.1.1 Menjelaskan makna
Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu.
|
(Buddha)
|
1.1
Mendeskripsikan
formulasi Pancasila Buddhis dan Pancadhamma.
|
1.1. Menjelaskan lima sila dari Pancasila
Buddhis secara berurutan.
|
(Khonghucu)
|
3.1 Menjelaskan definisi,
makna, fungsi, dan tujuan pengajaran agama.
|
3.1.1 Menjelaskan makna Agama
secara etimologis dan terminologis.
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaran
|
3.1 Memahami sejarah dan
semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan
Pancasila sebagai dasar negara.
|
3.1.1 Menjelaskan
pembentukan BPUPKI
sebagai badan yang mempersiapkan dasar negara Indonesia merdeka.
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
3.1 Memahami teks hasil
observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
baik melalui lisan maupun tulisan.
|
3.1.1 Menyusun teks hasil
observasi secara tertulis.
|
4.
|
Matematika
|
3.1 Membandingkan dan
mengurutkan beberapa bilangan bulat dan pecahan serta menerapkan operasi
hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat
operasi.
|
3.1.1 Mengurutkan
empat bilangan pecahan yang diberikan dari terkecil hingga terbesar.
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
3.1 Memahami konsep
pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan
fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan
satuan terstandar (baku) dalam pengukuran.
|
3.1.1 Menjelaskan
langkah-langkah pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong.
3.1.2 Menyebutkan tingkat ketelitian
hasil pengukuran dengan menggunakan meteran/penggaris dan jangka sorong.
|
6.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3.1 Memahami aspek keruangan
dan konektivitas antarruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan
dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan
politik).
|
3.1.1 Menjelaskan makna
konektivitas antar ruang dan waktu.
|
7.
|
Bahasa Inggris
|
3.1 Memahami fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan sapaan, pamitan, ucapan
terima kasih, dan permintaan maaf, serta responsnya, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
|
3.1.1 Merespon ungkapan
sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf.
|
8.
|
Seni Budaya
|
3.1 Memahami konsep dan
prosedur menggambar flora, fauna dan benda alam (Seni Rupa).
|
3.1.1 Menjelaskan makna
konsep menggambar.
|
3.1 Memahami teknik vokal
dalam bernyanyi lagu secara unisono (Seni Musik).
|
3.1.1 Mengenal lagu-lagu dan
musik daerah di Indonesia.
|
3.1 Memahami gerak tari
berdasarkan unsur ruang waktu dan tenaga (Seni Tari).
|
3.1.1 Mengenal keragaman
gerak tari dari berabagai suku di Indonesia.
|
3.1 Memahami
teknik olah tubuh, olah suara, dan olah rasa (Seni Teater).
|
3.1.1 Mendeskripsikan
berbagai teknik dasar akting teater .
3.1.2 Mengidentifikasi teknik dasar akting teater
berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa.
3.1.3 Mengeksplorasi teknik
dasar akting teater berdasarkan olah tubuh, olah suara, dan olah rasa.
|
9.
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
|
3.1 Memahami konsep
keterampilan gerak fundamental permainan bola besar.
|
3.1.1 Mendeskripsikan
berbagai cabang olahraga yang menggunakan bola sebagai permainan.
|
10.
|
Prakarya
|
3.1 Memahami desain pembuatan
dan pengemasan karya bahan alam berdasarkan konsep dan prosedur berkarya
sesuai wilayah setempat.
|
3.1.1 Menjelaskan konsep
desain kerajinan dari bahan alam.
3.1.2 Mengidentifikasi
keragaman karya kerajinan dari bahan alam.
|
4.
Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan
dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan
melalui instrumen tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian.
|
Tes lisan
|
Daftar pertanyaan.
|
Penugasan
|
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
|
Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan
haruslah disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian
melalui penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan
tugas yang dikerjakan oleh peserta didik,
menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang
baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas
dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akan
disajikan contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik penilaian tes tulis,
tes lisan, maupun penugasan.
Tabel 4. Contoh Instrumen Penilaian Tes Tertulis
No.
|
Mata Pelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
1.
|
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Islam
|
3.1.1 Menjelaskan makna kata-kata
al-Asmaul-Husna: Al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Ahmad anak yang rajin beribadah dan selalu menyempatkan diri untuk
berdoa sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan. Ketika berdoa
teman-teman Ahmad sudah terbiasa
membaca doa dengan keras, sedangkan Ahmad selalu berdoa dengan suara pelan
bahkan tidak terdengar oleh teman-temannya. Ahmad sangat yakin bahwa meskipun
doanya tidak terdengar oleh teman-temannya, Allah pasti mendengarnya, karena
Allah memiliki sifat/asma’:
A.
Al-‘Alim
B.
Al-Khabir
C.
As-Sami’
D.
Al-Bashir
Kunci: C. As-Sami’
|
|
Kristen
|
3.1.1 Menjelaskan makna
Allah mengampuni manusia melalui Yesus Kristus.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Mengapa Allah harus mengutus Yesus datang ke dunia untuk mengampuni
manusia?
Kunci:
Ada beberapa alasan mengapa Allah harus mengutus Yesus datang ke
dunia mengampuni serta menyelamatkan manusia: 1) Karena Allah mengasihi
manusia. Allah mengasihi semua ciptaan-Nya dan Dia selalu memberi kesempatan
untuk bertobat dan kembali pada-Nya; 2) Allah Maha Pengampun. Dia bersedia
mengampuni manusia yang bertobat dan berbalik pada-Nya. Kristus telah
mengampuni dan menyelamatkan kamu. Karena itu, kamu wajib mengampuni orang
lain, juga mohon ampunan pada orang lain jika kamu bersalah sebagaimana yang
dilakukan Yesus Kristus; 3) Allah adalah penyelamat. Dia sudah berulang kali
menyelamatkan manusia melalui para nabi yang diutus-Nya, akhirnya Dia rela
hadir ke dunia dalam diri Yesus Kristus, putra-Nya. Allah turun ke dalam
dunia untuk menyelamatkan manusia.
|
|
Katolik
|
3.1.1 Menemukan keunikan
diri manusia sebagai citra Allah melalui keindahan kondisi fisiknya.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Coba jelaskan beberapa keunikan diri manusia sebagai citra Allah yang
baik!
Kunci:
Manusia adalah citra Allah. Allah menciptakan manusia menurut
gambar-Nya. Manusia serupa dan
segambar dengan Allah. Ia mempunyai relasi istimewa dengan Allah. Sebagai
citra Allah, ia dipanggil untuk mampu memancarkan diri Allah, sedemikian rupa
sehingga melalui dirinya Allah semakin dikenal dan dirasakan daya
penyelamatan-Nya.
|
|
Hindu
|
3.1.1 Menjelaskan makna
Avatara, Deva, dan Bhatara dalam agama Hindu.
|
Tes tulis
|
Pilihan ganda
|
Istilah yang tepat untuk menyebut sinar suci Brahman atau Sang Hyang
Widhi yang mempunyai tugas berbeda-beda adalah:
A.
Sraddha
B.
Deva
C.
Bhatara
D.
Avatara
Kunci: B. Deva
|
|
Buddha
|
3.1.1. Menjelaskan
lima sila dari Pancasila Buddhis secara berurutan.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Sebutkan dan jelaskan sila pertama dari lima Pancasila Buddhis!
Kunci:
Sila pertama: Panatipata Veramani
Sikkhapadang Samadiyami artinya kami bertekad melatih diri menghindari
pembunuhan makhluk hidup.
|
|
Khonghucu
|
3.1.1 Menjelaskan makna
Agama secara etimologis dan terminologis.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Jelaskan pengertian agama secara etimologis dan terminologis!
Kunci:
Secara etimologis, dalam bahasa Tionghoa (Han
Yu/Zhong Wen), kata agama ditulis dengan istilah Jiao. Kata Jiao
bila ditelaah lebih jauh dari etimologi huruf, Jiao tersebut
terdiri dari dua suku kata yaitu: Xiao dan Wen, sehingga kata Jiao
(agama) dapat diartikan: “ajaran tentang xiao” atau “ajaran
tentang memuliakan hubungan.”
Secara terminologis agama berarti “kepercayaan kepada Tuhan (Dewa
dan sebagainya) serta dengan cara menghormati dan kewajiban-kewajiban
terhadap kepercayaan itu.” Esensi dari setiap agama adalah relasi
antara yang propan (manusia) dengan yang baqa (Tuhan).
|
2.
|
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
|
3.1.1 Menjelaskan pembentukan
BPUPKI
sebagai badan yang mempersiapkan dasar negara Indonesia merdeka.
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Mengapa Jepang mengijinkan pembentukan
BPUPKI?
Kunci:
1. Jepang mengalami
kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik.
2. Pembentukan BPUPKI
diperbolehkan dengan tujuan rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang
dunia ke-2.
3. Desakan kaum pergerakan
Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
|
3.
|
Matematika
|
3.1.1 Mengurutkan
empat bilangan pecahan yang diberikan dari terkecil hingga terbesar.
3.1.2
Menjumlahkan dua bentuk aljabar.
|
Tes tulis
Tes tulis
|
Isian
Jawaban terbuka
|
1.
Urutan bilangan
pecahan terkecil hingga
pecahan terbesar dari 0,45,
0,85, 7/8, dan 78%
adalah ….
Kunci:
0,45, 78%, 0,85, dan 7/8.
2. Tentukan dua bentuk
aljabar yang jumlahnya adalah 2x3
– 2x2 + 5.
Kunci:
Jawab annya
banyak, salah satunya adalah x3
– x + 3 dan x3 – x2 + 2 .
Rubrik:
Skor 4, jika jalan benar, jawaban benar.
Skor 3, jika jalan benar, jawaban salah.
Skor 2, jika jalan salah, jawaban benar.
Skor 1, jika jalan salah, jawaban salah.
|
4.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
3.1.1 Menjelaskan
langkah-langkah pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong.
3.1.2 Menyebutkan tingkat
ketelitian hasil pengukuran dengan menggunakan meteran/penggaris dan jangka
sorong.
|
Tes tulis
Tes tulis
|
Uraian
Uraian
|
1.
Jelaskan
langkah-langkah mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan jangka
sorong!
Kunci:
Langkah-langkah mengukur
panjang suatu benda dengan menggunakan jangka sorong:
a. menempatkan
benda yang akan diukur pada rahang yang sesuai
b. menggeser
nonius dengan hati-hati
c. membaca skala
utama pada jangka sorong
d. membaca skala
nonius pada jangka sorong
e. membaca nilai panjang dengan satuan yang benar
f. mengembalikan posisi nonius dalam keadaan rapat
g. menentukan kesalahan pengukuran
Skor: 7 (tujuh)
2.
Sebutkan
tingkat ketelitian hasil pengukuran dengan menggunakan meteran/penggaris
dengan menggunakan jangka sorong!
Kunci:
Tingkat ketelitian hasil pengukuran dengan menggunakan:
a. Penggaris
Penggaris/Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm
b. Jangka sorong
Tingkat ketelitian jangka sorong adalah sebesar 0,1 mm.
Skor: 3 (tiga)
|
5.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3.1.1 Menjelaskan makna
konektivitas antarruang dan antarwaktu.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Jelaskan pengertian konektivitas antarruang dan antarwaktu!
Kunci:
Konektivitas antarruang dan antarwaktu berarti adanya keterkaitan
peristiwa dan gejala antarruang dan antarwaktu. Suatu gejala atau peristiwa
pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala
atau peristiwa pada ruang lainnya. Sebagai contoh: Peristiwa banjir di
Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Selain terikat oleh
ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Sebagai contoh
‘terjadi peristiwa banjir di Jakarta pada tahun 2013’. Peristiwa banjir
tersebut terikat oleh ruang, yaitu Jakarta dan waktu, yaitu tahun 2013. Suatu
peristiwa bahkan seringkali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian
dari peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh, kemerdekaan yang dinikmati saat
ini merupakan hasil perjuangan para pahlawan kita dulu.
|
6.
|
Seni Budaya
(Seni Rupa)
|
3.1.1 Menjelaskan makna
konsep menggambar.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Jelaskan konsep menggambar!
Kunci:
Menggambar adalah aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam
bentuk goresan
tangan pada media dua dan tiga dimensi dengan menggunakan imajinasi
dan perasaan melalui alat gambar seperti: pensil, bolpoin, krayon, dan alat
lain yang dapat digunakan untuk menulis. Menggambar juga berarti bentuk
kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi dalam media dua dan
tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi, keseimbangan, dan
gelap terang.
|
(Seni Tari)
|
3.1.1 Mengenal keragaman
gerak tari dari berabagai suku di Indonesia.
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Sebutkan tiga macam jenis gerak tari yang berasal dari berbagai suku
di Indonesia!
Kunci:
1.
Ragam gerak
tari yang membentuk garis lengkung yang memberikan makna kedinamisan dan
keberlanjutan.
2.
Ragam gerak
tari yang memberi kesan pada tenaga yang digunakan lebih sedikit karena gerak
yang dilakukan merupakan simbolik dari gerak orang tua renta.
3.
Ragam gerak
tari dengan kesan tenaga kuat dan kesan ruang yang lurus.
|
7.
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
|
3.1.1 Mendeskripsikan
berbagai cabang olahraga yang menggunakan bola sebagai permainan.
|
Tes tulis
|
Jawaban singkat
|
Sebutkan apa saja cabang olahraga yang menggunakan bola sebagai
permainan!
Kunci:
Kelompok permainan bola kecil: tenis meja,
kasti, dan tenis lapangan.
Kelompok permainan bola besar: bolavoli,
sepakbola, dan bolabasket.
|
8.
|
Prakarya
|
3.1.1 Menjelaskan konsep
desain kerajinan dari bahan alam.
|
Tes tulis
|
Uraian
|
Jelaskan desain kerajinan dari bahan alam!
Kunci:
Desain kerajinan dari bahan alam adalah desain
produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam. Bahan
alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan banyak tersebar di bumi
Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan yang memiliki
kekhasan dari setiap daerah. kerajinan ini berfungsi sebagai hiasan, baik
interior maupun eksterior. Bahan-bahan alam ini di antaranya adalah tanah
liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, dan rotan.
|
Tabel 5. Contoh Instrumen Penilaian Tes Lisan
No.
|
Mata Pelajaran
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
1.
|
Bahasa Inggris
|
3.1.1 Merespons ungkapan
sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf.
|
Tes lisan
|
Daftar pertanyaan
|
Listen to the expression and give your respon.
1.
A: Hi, Andi
B: Hi, Shinta, .............?
A: Very well thank you, and you
B: I am fine thank you.
2.
A: It’s
time to go home, Good bye
B: .............?
3.
A: Hello,
Please come in
B: ..............
4.
A:
........., I’m late
B: It’s OK, Please sit down
|
Tabel 6. Contoh Instrumen Penilaian Penugasan
No.
|
Mata Pelajaran
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
3.1.1 Menyusun teks hasil
observasi secara tertulis.
|
Penugasan
|
Pekerjaan rumah
|
Tugas:
Buatlah tulisan atau naskah tentang tata urutan peristiwa pada cerita
pendek yang disajikan pada bacaan buku siswa bab 1!
Kunci:
Untuk mengerjakan tugas ini peserta didik harus terlebih dahulu
membaca beberapa potongan cerita dan beberapa pertanyaan yang disajikan pada
bacaan buku bahasa Indonesia untuk siswa bab 1 tentang Cinta Lingkungan Hidup
lalu peserta didik membuat naskah singkat yang menggambarkan persitiwa secara
berurutan.
|
2.
|
IPA
|
3.3.1 Menjelaskan fungsi
organel sel terkait struktur penyusunnya.
|
Penugasan
|
Pekerjaan rumah
|
Tugas:
Pelajari materi pada buku ajar dan CD pembelajaran tentang organisasi
kehidupan untuk menjelaskan kaitan antara fungsi organel mitokondria dan
kloroplas terkait struktur khusus organel tersebut!
Rubrik penilaian:
No.
|
Kriteria penilaian
|
Skor
|
1.
|
Mendeskripsikan struktur mitokondria
|
1
|
2.
|
Mendeskripsikan struktur kloroplas
|
1
|
3.
|
Mendeskripsikan fungsi mitokondria
|
1
|
4.
|
Mendeskripsikan fungsi kloroplas
|
1
|
5.
|
Mengemukakan kaitan logis antara struktur mitokondria dengan
fungsinya
|
3
|
6.
|
Mengemukakan kaitan logis antara struktur kloroplas dengan
fungsinya
|
3
|
7.
|
Mengemukakan fenomena makhluk hidup terkait keberadaan organel
tersebut.
|
5
|
|
Total
|
15
|
|
2.
|
(Seni Musik)
|
3.1.1 Mengenal lagu-lagu dan
musik daerah di Indonesia.
|
Penugasan
|
Pekerjaan Rumah
|
Tulis alat musik dan lagu yang berasal dari daerahmu dengan menggali
informasi dari berbagai sumber!
Kunci:
Untuk menjawab soal ini peserta didik harus menyesuaikan alat musik
dan lagu yang berkembang di daerahnya masing-masing, misalnya:
Alat musik: 1) Angklung: alat musik dari
Jawa Barat yang terbuat dari bambu, 2) Aramba: alat musik yang bentuknya
seperti bende berasal dari pulau Nias, Sumatera Utara, 3) Babun: alat musik
sejenis kendang yang berasal dari Kalimantan Selatan, 4) Floit: seruling
bambu yang berasal dari Maluku, 5) Gamelan jawa: seperangkat alat musik yang
berasal dari Jawa Tengah, 6) Gamelan bali: seperangkat alat musik yang
berasal dari daerah Bali, 7) Kolintang: alat musik berupa bilah-bilah kayu
yang disusun di atas kotak kayu, berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, 8)
Sasando: alat musik petik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, 9) Seluang:
seruling bambu yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan 10) Tifa:
genderang kecil yang berasal dari Maluku dan Papua.
Lagu-lagu: 1) Angin Mamiri dari Sulawesi
Selatan, 2) O Ina Ni Keke dari Sulawesi Utara, 3) Bungong Jeumpa dari Aceh,
4) Nasonang Do Hita Nadua dari Sumatera Utara, 5) Kicir-kicir dari
Jakarta, 6) Injit-Injit Semut dari Jambi, 7) Manuk Dadali dari Jawa Barat, 8)
Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, 9) Rasa Sayange dari Maluku, dan
10) Apuse dari Papuo.
|
(Seni Teater)
|
3.1.1 Mendeskripsikan
berbagai teknik dasar akting teater.
|
Penugasan
|
Pekerjaan Rumah
|
Identifikasilah teknik dasar akting teater dengan menggali informasi
dari pertunjukan teater yang
ditayangkan melalui TV, VCD, atau media elektronik
lainnya!
Kunci:
Ada tiga kemampuan dalam teknik dasar akting teater, yaitu: 1) olah
tubuh, 2) olah suara, dan 3) olah rasa. Ketiga kemampuan tersebut merupakan
satu kesatuan utuh.
|
3.
|
Prakarya
|
3.1.2 Mengidentifikasi
keragaman karya kerajinan dari bahan alam.
|
Penugasan
|
Pekerjaan Rumah
|
Identifikasilah bahan alam yang digunakan menjadi bahan dasar
berbagai kerajinan dengan menggali informasi dari berbagai sumber di
lingkungan tempat tinggalmu.
Kunci:
Banyak bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan dasar berbagai
kerajinan, di antaranya adalah tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit,
logam, batu, dan rotan. Dari bahan-bahan dasar ini bisa dihasilkan berbagai
jenis kerajinan baik yang langsung sebagai kerajinan tangan maupun melalui
mesin-mesin produksi.
|
5.
Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian
Berikut ini disajikan contoh soal penilaian kompetensi pengetahuan pada IPA
beserta rubrik penilaiannya yang ditampilkan dalam format tabel seperti contoh
berikut. Penilaian yang disajikan ini merupakan ulangan harian.
Tabel 7. Penilaian Kompetensi
Pengetahuan dan Contoh Soalnya
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Ranah (jenjang) Kognitif
|
Teknik Penilaian
|
Butir Soal
|
Kunci Jawaban
|
Skor*)
|
3.8
Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
|
Menentukan pengertian dari beberapa konsep penting terkait komponen
ekosistem
|
C1
|
Tes
tulis menjodohkan
|
A. Petunjuk: Pasangkanlah pernyataan yang ada pada kolom I dengan
istilah yang sesuai pada kolom II!
Kolom I
|
Kolom II
|
1. Katak hidup di sawah
|
a. komunitas
|
2. Bintang laut dan timun laut hidup di air
laut
|
b.
habitat
|
3. Pohon dan serangga,
akteri dan organisme lain berinteraksi
dengan organisme lain dan lingkungannya
|
c. relung
|
4. Jerapah makan pucuk tanaman pada pohon
yang tinggi
|
d.
populasi
|
5. Sekelompok kambing hidup di padang rumput
|
e. ekosistem
|
|
f.
bioma
|
.
|
1.
habitat (b)
2.
komunitas
(a)
3.
ekosisitem
(e)
4.
relung (c)
5.
populasi
(d)
|
1
1
1
1
1
|
|
Mengidentifikasi komponen ekosistem melalui pemberian data hasil
pengamatan terhadap lingkungan
|
C3
|
Tes
tulis pilihan ganda
|
Pernyataan berikut digunakan untuk soal no 6 s/d 10
Seorang anak masuk kehutan. Di dalam hutan anak tersebut melihat
seekor babi, 3 ekor burung dan
pohon-pohon yang tinggi. Setelah berjalan lebih jauh dia menemukan sungai. Di
dalam sungai terlihat adanya pasir, batu, seekor ikan, beberpa serangga yang
mengapung di atasnya, dan seekor katak.
6. Berapa macam ekosistem yang ditemui anak tersebut?
a. 1 macam
b. 2 macam
c.
3 macam
d. 4 macam
7. Faktor abiotik yang terdapat dalam ekosistem sungai
adalah....
a. air,
pasir, dan batu
b. tanah,
cahaya, dan udara
c. tanah,
pasir, dan udara
d. air, tanah, dan daun kering
8. Faktor biotik yang
terdapat dalam ekosistem sungai adalah ....
a. babi, burung, serangga, katak, dan pohon
b. ikan, serangga, dan katak
c. babi, burung, serangga, dan katak
d. pasir, batu, dan ikan
9. Contoh populasi dalam
ekosistem tersebut ditunjukkan oleh ....
a. babi dan ikan
b. serangga dan katak
c. ikan dan katak
d.
burung dan pohon
10. Interaksi antkomunitas ara ikan, katak, dan serangga
menggambarkan suatu ....
a. komunitas
b.
relung
c.
habitat
d. populasi
|
6.
b. (2 macam)
7.
a. (air, pasir,
dan batu)
8.
b. (ikan,
serangga, dan katak)
9.
d. (burung dan
pohon)
10.
a. (komunitas)
|
1
1
1
1
1
|
Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara herbivor, karnivor,
dan omnivor beserta contohnya.
|
C2
|
Tes
tulis uraian
|
1.
Jelaskan
satu persamaan dan satu perbedaan organisme herbivor, karnivor, dan omnivor dan berikan satu contoh
masing-masing organisme!
|
Persamaan antara herbivor, karnivor dan omnivor adalah kesemuanya
termasuk dalam konsumen yang menyusun ekosistem
Perbedaannya adalah bahwa herbivor adalah konsumen yang hanya memakan
produsen (tumbuhan), karnivor adalah konsumen yang makan hewan lain, sedang
omnivor adalah konsumen (tumbuhan) yang memakan produsen dan juga memakan
hewan lain
|
2
2
|
Membuat kesimpulan tentang pengaruh faktor abiotik terhadap makhluk
hidup berdasarkan data eksperimen
|
C5
|
Tes
tulis isian singkat
|
Perhatikan Tabel di bawah ini!
Pada
Tabel di atas menunjukkan hasil eksperimen pada ikan mas yang diberi
perlakuan pada suhu air yang berbeda.
12. Pada percobaan tersebut,
suhu merupakan faktor ___________________________
13. Tuliskan kesimpulan hasil ekspe rimen tersebut! ___________________________
14. Mengapa pada suhu yang lebih tinggi dari suhu
normal ikan bernafas lebih
lambat?
___________________________
|
12. abiotik
13. suhu yang rendah dapat memperlambat kecepatan bernafas ikan mas
14. Karena persediaan oksigen di air kurang
|
5
5
5
|
Menyusun hubungan interaksi dalam bentuk rantai dan jaring makanan
|
C5
|
Tes tulis uraian
|
Di depanmu telah tersedia
karton, spidol, dan master kartu-kartu organisme (padi, ular, tikus, elang,
kupu-kupu, belalang, rumput, kuda, kucing).
Kerjakan Tugas dan jawablah pertanyaan nomor 1-4 berikut berdasarkan
kartu-kartu tersebut!
15.
Buatlah 2
buah rantai makanan dengan menggunakan kartu organisme, spidol, dan karton
tersebut!
|
15. Alternatif jawaban peserta didik bervariasi (lebih dari satu)
tetapi harus menekankan pada hubungan makan memakan yang logis. jawaban yang
rasional, misalnya:
Padi®tikus®ular®elang
|
5
|
Membandingkan beberapa rantai makanan untuk menemukan kesamaan
struktur
|
C5
|
Tes tulis uraian
|
16. Perhatikan rantai makanan yang terbentuk, dalam hal apa, semua rantai makanan mirip?
|
Semua rantai makanan dimulai dari
tumbuhan, setelah itu hewan pemakan tumbuhan
yang disebut konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan seterusnya
|
6
|
Memprediksi perubahan pada hubungan interaksi bila salah satu
komponennya musnah
|
C4
|
Tes tulis uraian
|
17. Apa yang terjadi pada hewan konsumen I, bila tumbuhan sebagai produsen mengalami
kebakaran?
|
Jumlah tumbuhan akan menurun dan
mengakibatkan jumlah hewan juga menurun
|
4
|
Memprediksi perubahan pada hubungan interaksi bila salah satu
komponennya mengalami peningkatan
populasi
|
C4
|
Tes tulis uraian
|
18. Separuh tumbuhan yang hilang dalam kebakaran telah tumbuh kembali.
Apa yang terjadi pada populasi hewan?
|
Kemungkinan jawaban; lebih banyak
tumbuhan yang tersedia, jumlah hewan pemakan umbuhan (Konsumen I) meningkatn
dan jumlah hewan pemakan daging juga
meningkat
|
4
|
Skor Total
|
48
|
Catatan
Tanda bintang *): besarnya skor ditentukan oleh tiap guru mata
pelajaran berdasarkan jenjang pengetahuan yang diukur (C1-C6) dan tingkat kesulitan
soal.
Tabel 8. Contoh Tugas
Kelompok Matematika
Indikator
|
No.
|
Uraian Tugas
|
Uraian Jawaban
|
Kriteria/Skor*
|
Peserta didik dapat menentukan syarat pasangan tiga (tripel) bilangan
yang merupakan ukuran sisi-sisi suatu segitiga, dengan mengerjakan tugas
secara jujur, bertanggung jawab, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam.
|
1.
|
Pengetahuan Faktual
Dengan menggunakan potongan
lidi, bentuklah segitiga-segitiga
dengan sisi-sisi sebagai berikut:
a.
7 cm, 5 cm, dan 10 cm
b.
6 cm, 12 cm, dan 9 cm
c.
15 cm, 6 cm, dan 7 cm
d.
10 cm, 13 cm, dan 8 cm
e.
17 cm, 8 cm, dan 9 cm
Manakah tripel bilangan yang dapat
membentuk segitiga?
|
Tripel bilangan yang dapat
membentuk segitiga adalah:
a.
7 cm, 5 cm, dan 10 cm
b.
6 cm, 12 cm, dan 9 cm
c.
10 cm, 13 cm, dan 8 cm
Sedangkan tripel bilangan berikut
tidak dapat membentuk segitiga
d.
15 cm, 6 cm, dan 7 cm
e.
17 cm, 8 cm, dan 9 cm
|
Bila tiap tripel
bilangan dapat ditetapkan sebagai suatu segitiga atau bukan dengan benar,
diberi skor 5
|
2.
|
Pengetahuan Konsepsional
Coba tuliskan syarat tripel
bilangan, agar merupakan ukuran sisi-sisi segitiga!
|
a. 7 cm, 5 cm, dan 10 cm, merupakan ukuran sisi
segitiga sebab 10 < 7 + 5
b. 6 cm, 12 cm, dan 9 cm, merupakan ukuran sisi
segitiga sebab 12 < 6 + 9
c. 10 cm, 13 cm, dan 8 cm, merupakan ukuran sisi
segitiga sebab 13 < 10 + 8
d. 15 cm, 6 cm, dan 7 cm, bukan merupakan sisi-sisi
segitiga sebab 15 > 6 + 7
e. 17 cm, 8 cm, dan 9 cm, bukan merupakan sisi-sisi
segitiga sebab 17 = 8 + 9
Dari uraian di
atas, dapat disimpulkan, suatu tripel bilangan akan merupakan ukuran sisi-sisi segitiga apabila,
ukuran bilangan terbesar kurang dari
jumlah dua bilangan lainnya.
|
5
5
5
5
5
Bila siswa dapat
membuat rumusan syarat triple bilangan segitiga dengan benar diberi skor 25
|
|
3.
|
Pengetahuan Prosedural
Gunakan syarat yang kalian
simpulkan, untuk menentukan tripel bilangan berikut yang merupakan ukuran
sisi-sisi suatu segitiga
a. 3 cm, 4 cm, dan 5 cm
b. 6 cm, 10 cm, dan 10 cm
c. 11 cm, 11 cm, dan 23 cm
d. 27 cm, 12 cm, dan 15 cm
e. 16 cm, 25 cm, dan 20 cm
|
Tripel bilangan yang merupakan
ukuran sisi-sisi suatu segitiga adalah
a.
3 cm, 4 cm, dan 5 cm
b.
6 cm, 10 cm, dan 10 cm
16 cm, 25
cm, dan 20 cm
|
Bila tiap tripel
bilangan dapat ditetapkan sebagai suatu segitiga atau bukan dengan benar,
diberi skor 5
|
Skor Total
|
100
|
Catatan
Tanda bintang (*): besarnya
skor ditentukan oleh tiap guru mata pelajaran berdasarkan jenjang pengetahuan
yang diukur (C1-C6) dan tingkat kesulitan soal.
5.
Pelaksanaan Penilaian
Penilaian kompetenti pengetahuan dapat dilaksanakan
sebagai penilaian proses, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester. Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian dengan teknik tes
tulis, tes lisan dan penugasan yang diberikan selama proses pembelajaran
berlangsung. Cakupan ulangan harian diberikan oleh pendidik untuk seluruh
indikator dari satu kompetensi dasar.
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah
semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. Rincian pelaksanaan
penilaian ditampilkan pada tabel
berikut:
Tabel 9. Rincian Pelaksanaan Penilaian
Waktu Pelaksanaan
Penilaian
|
Cakupan Penilaian
|
Teknik Penilaian yang
Memungkinkan
|
Bentuk Instrumen
|
Penilaian Proses
|
Seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar (KD)
|
Tes tulis,
Tes lisan, Penugasan
|
·
Pilihan
ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
·
Daftar
pertanyaan.
·
Pekerjaan
rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai
dengan karakteristik tugas.
|
Ulangan Tengah Semester
|
Seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD selama 8-9 minggu kegiatan belajar mengajar
|
Tes tulis
|
·
Pilihan
ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
|
Ulangan Akhir Semester
|
Seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut
|
Tes tulis
|
· Pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
|
7. Pengolahan
Hasil Penilaian
a. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian dengan
teknik tes tulis, tes lisan dan penugasan yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes
tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, benar
salah, menjodohkan, uraian, jawaban singkat.
Jawaban dari instrumen bentuk
pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi
setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal yang
salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan
ganda dihitung dengan rumus:
Jawaban dari instrumen bentuk
uraian dapat diskor secara objektif berdasarkan kunci
jawaban dan bobot jawaban yang berbeda dari tiap soal, seperti dicontohkan pada
Tabel berikut.
Tabel 10. Rubrik Penilaian Bentuk Uraian
Soal
|
Kunci Jawaban
|
Bobot Skor
|
Apakah keanekaragaman hayati itu?
|
Keaneragaman
hayati adalah ragam kehidupan dalam suatu area tertentu.
Jumlah
terbesar spesies dalam suatu area, menunjukkan daerah keaneragaman hayati
terbesar
|
5
5
|
Keanekaragaman hayati mana yang
lebih besar antara di padang pasir atau di hutan tropis? Jelaskan jawabanmu.
|
Keanakaragaman
hayati di hutan tropis lebih besar dibanding di padang pasir.
Faktor
abiotik di hutan tropis (sinar
matahari, kelembaban, suhu) lebih stabil sepanjang tahun dibandingkan di
padang pasir. Hal tersebut mempengaruhi makhluk hidup di dalamnya.
|
3
7
|
Bagaimana taman nasional membantu
melestarikan keanekaragaman hayati?
|
Taman
nasional melindungi tumbuhan dan hewan
|
5
|
Skor total
|
|
25
|
Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat
tes uraian dihitung
dengan rumus:
Penilaian lisan dinyatakan dalam skor yang diperoleh
mengacu pada kriteria penilaian yang ditetapkan. Pengolahan nilai tes lisan serupa
dengan pengolahan nilai tes tulis.
Penilaian proses juga dapat dilakukan melalui penugasan
atau pemberian tugas oleh pendidik. Hasil penugasan dapat digunakan untuk
mengukur proses tercapainya kompetensi pengetahuan, sebagai contoh kompetensi
menganalisis suatu konsep dalam sains.
Kompetensi menganalisis pada pengetahuan dapat dilatihkan
melalui serangkaian topik yang diajarkan berdasarkan urutan kompetensi dasar
dalam kurikulum. Contoh dalam IPA dari beberapa KD dapat digunakan untuk
melatihkan kompetensi menganalisis, seperti pada tabel berikut:
Tabel 11. Pengembangan Kompetensi Menganalisis
Kompetensi Dasar
|
Tugas mengembangkan kompetensi menganalisis
|
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup
dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
|
Mengidentifikasi komponen
ekosistem.
|
3.3 Memahami
prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai
bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan
benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati
|
Mengidentifikasi dan menggolongkan ciri-ciri
makhluk hidup untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
|
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi
utama penyusun sel.
|
Menjelaskan
kaitan antara fungsi organel terkait strukturnya.
|
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk
hidup dan lingkungannya.
|
Menjelaskan
kaitan interaksi antar makhluk hidup dalam keseimbangan
lingkungan.
|
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya
bagi makhluk hidup.
|
Menuliskan
peranan kondisi lingkungan terhadap kualitas lingkungan.
|
3.10
Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya
bagi ekosistem.
|
Menguraikan
secara logis proses penyebab pemanasan global.
|
Semua bentuk penugasan yang diberikan terkait dengan
proses melakukan analisis. Hasil penugasan yang telah dibuat peserta didik baik
secara individu ataupun kelompok ditulis dalam bentuk jawaban tugas yang
dilaporkan dan dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Selanjutnya pendidik dapat
melakukan penilaian proses terkait dengan kompetensi analisis, setelah semua
tugas tersebut terkumpul. Untuk menilai proses terkait kompetensi analisis
tersebut, pendidik harus mengembangkan rubrik atau kriteria penilaian, yang
bisa ditampilkan dalam contoh berikut.
Tabel 12. Contoh Rubrik Penilaian IPA
Kompetensi yang diukur
|
Deskripsi
|
Skor
|
Analisis
|
Menyajikan data atau fakta dengan lengkap.
|
1
|
Data atau fakta
tersaji dengan
rapi, dan jelas.
|
1
|
Menampilkan ulasan sebab akibat dari data-data yang
diperoleh.
|
3
|
Memberikan interpretasi data atau fakta berdasarkan konsep yang dimiliki.
|
3
|
Total
Skor
|
8
|
Nilai
tugas yang dikerjakan oleh peserta didik dihitung
dengan rumus:
Berikut juga disajikan contoh penugasan beserta rubrik
dari mata pelajaran matematika, terkait dengan: pemahaman terhadap masalah,
perencanaan penyelesaian, dan penerapan
rencana.
Tugas:
Dalam sebuah kandang ada dua jenis binatang, yaitu kambing dan ayam. Jika
jumlah matanya 18 dan jumlah kakinya 28, berapakah banyaknya kambing dan ayam?
Tabel 13.
Contoh Rubrik Analitik untuk Pemecahan Masalah Matematika
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Deskripsi
|
Pemahaman terhadap
masalah
|
2
1
0
|
Memahami masalah
secara lengkap ditunjukkan dengan mencantumkan:
·
Apa yang diketahui, DAN
·
Apa yang ditanya (tidak diketahui)
Memahami masalah
tidak lengkap ditunjukkan dengan mencantumkan salah satu dari:
·
Apa yang diketahui, ATAU
·
Apa yang ditanyai (tidak diketahui)
Tidak memahami
masalah ditunjukkan dengan tidak mencantumkan keduanya.
|
Perencanaan penyelesaian
|
2
1
0
|
Ada strategi (misal
rumus atau langkah-langkah) yang dapat menghasilkan jawaban yang benar bila
diterapkan dengan benar.
Ada strategi
(misalnya rumus atau langkah-langkah) yang tidak sepenuhnya benar.
Tidak ada strategi
atau strateginya salah atau tidak sesuai dengan masalah
|
Penerapan Rencana
|
2
1
0
|
Jawaban benar dan
label (satuan) sesuai dengan soal.
Ada kesalahan
perhitungan pada sebagian jawaban.
Tidak ada jawaban,
atau jawaban salah.
|
Catatan: konversi skor yang diperoleh sesuai
dengan bobot soal dengan rumus berikut:
b.
Penilaian Tengah Semester dan Penilaian Akhir Semester
Penilaian tengah semester dilakukan dengan teknik
penilaian tertulis, dapat
berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, uraian, maupun
jawaban
singkat. Pendidik dapat melakukan penilaian dengan cara yang relevan untuk tiap
teknik yang dipilih, seperti telah diuraikan pada bagian penilaian proses pada alinea
terdahulu.
Dari hasil penilaian proses, penilaian tengah semester
dan penilaian akhir semester, pendidik dapat mengolah pencapaian kompetensi
pengetahuan untuk dilaporkan melalui rapor.
c.
Pengelolaan Nilai
1)
Penentuan Nilai
Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
a)
Nilai Proses
b)
Nilai Ulangan
Tengah Semester
c)
Nilai Ulangan
Akhir Semester
Penghintungan nilai laporan pencapaian
kompetensi peserta didik merupakan rata-rata nilai proses,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester yang bobotnya ditentukan oleh
satuan pendidikan.
Contoh penilaian
berikut sesuai dengan kriteria dalam penghitungan nilai rapor, dengan rincian
sebagai berikut:
Pembobotan 2 : 1 : 1 (NP : NUTS
: NUAS)= Jumlah=4
Nilai
Ulangan Harian 1, 2
dan 3 = 60, 75, 65
Nilai tugas 1, 2, dan 3 = 75,
70, 80
Rata-rata nilai
proses = (60 + 75 +
65 + 75 + 70 + 80) : 6 = 70,8
Nilai Ulangan Tengah Semester = 75
Nilai Ulangan Akhir Semester =
65
Berdasarkan data di atas, diperoleh:
Nilai =(2 x 70,8)+(1 x 75) + (1 x
65) : 4
= 141,6 + 75 + 65
: 4
= 281,6 : 4
= 70,4
Nilai Rapor =(70,4 :100) x 4 = 2,82 =
Baik.
2)
Pendokumentasian Nilai Pencapaian kompetensi
Nilai pencapaian kompetensi
didokumentasikan pada contoh dua format berikut.
DAFTAR NILAI PROSES
MATA PELAJARAN ….
Nama :
….
NISN :
….
Kelas/Semester :
…/….
Kompetensi Inti :
….
No
|
Kompetensi Dasar
|
Nilai Ulangan Harian
NUH = {(TT)+(TL)}/2
|
Penu-gasan (NTgs)
|
Nilai Proses
(Rentang 0-100)
NP =
{(NUH)+ (NTgs)}/2
|
Deskripsi
{dengan cara mencentang(Ö)}
|
Tes Tulis (TT)
|
Tes Lisan (TL)
|
Menye-butkan Fakta
|
Menje-laskan Konsep
|
MenulisProsedur
|
1
|
KD 3.1
|
|
|
|
…
|
|
|
|
2
|
…
|
|
|
|
|
(diisikan pada kolom NP daftar nilai kompetensi pengetahuan)
|
|
|
|
3
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Dst
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan (diperoleh dari rata-rata pada deskripsi)
|
…
|
(diisikan pada
kolom catatan daftar nilai kompetensi pengetahuan)
|
DAFTAR NILAI KOMPETENSI PENGETAHUAN
MATA PELAJARAN ….
Kelas/Semester : …/….
No
|
Nama Peserta Didik
|
Nilai
|
N= (2NP+ NUTS+NUAS)/4
|
Nilai Rapor
|
Catatan
|
NP
|
NUTS
|
NUAS
|
0-100
|
1-4
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Dst
|
|
|
|
|
|
|
|